SMK PGRI 7 Malang atau dikenal dengan nama SMK Singhasari dipastikan bakal menjadi sekolah swasta adiwiyata pertama yang di tunjuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.Demi menunjukkan keseriusan tersebut, SMK PGRI 7 kemarin menggelar penandatanganan empat program Duta Lingkungan SMK PGRI 7 Malang.
Empat program tersebut adalah Hari Jum'at Bersih, Bank Sampah, Posko Gesang dan Koperasi Sekolah.
Acara yang digelar di aula Uniersitas Kanjuruhan ( Unikan ) Malang ini ramai dihadiri siswa-siswi dari SMK PGRI 7 dan SMA PGRI 6. Bahkan kemarin tampak hadir Ketua Posko Peduli Pendidikan, Hj. Heri Pudji Utami, M.AP, sekretaris Dikbud Kota Malang, Zubaidah, Rektor Unikan, Dr. Hadi Sriwiyana, MM. serta kepala SMK PGRI 7 Malang, Drs.Agus Sumardiyanto,MPd.
Acara kemarin juga diisi dengan pembacaan program lingkungan hidup oleh Duta Lingkungan SMK PGRI 7 Malang. Dalam pembacaan tersebut, mereka bertekat untuk membantuk kawasan sekolah menjadi lebih hijau dan asri. Selain diisi dengan sambutan dari duta lingkungan, kemarin salah satu siswi membawakan lagu berjudul Bunda. Lagu tersebut dinyanyikan khusus untuk Bunda HP. Bahkan, siswi tersebut berhasil berduet dengan istri walikota Malang, Bapak Peni Suparto tersebut. Serontak saja, ratusan tamu yang memenuhi aula Unikan bersorak sorai demi melihat duet itu.Kepala SMK PGRI 7 Malang, Drs. Agus Sumardyanto, MPd mengaku
bangga bisa menjadi sekolah adiwiyata swasta pertama di Kota Malang. Bahkan,
untuk menyukseskan program ini pihaknya telah melakukan beberapa perubahan yang
dipercaya bisa membawa dampak yang positif, sekalipun masih membutuhkan waktu
kurang lebih enam bulan lagi untuk benar-benar menjelma sekolah
adiwiyata.Kami sudah mulai kembali mengaktifkan tanaman toga dan sayuran, sehingga
nantinya bisa menjadi tanaman organik. Tidak hanya itu, kami juga sudah mulai
menertibkan para pedagang agar kawasan sekolah bisa lebih bersih lagi,”
bebernya. Pak Agus yakin, sekolahnya mampu menjadi pioner dan berhasil menerapkan
adiwiyata. Sebab, keinginan ini sudah ditunjukkan dengan tindakan nyata melalui
Hari Jumat Bersih. Pada program ini, ditetapkan setiap hari Jumat wilayah
sekolah bebas asap, baik asap kendaraan bermotor maupun asap rokok.
“Peraturan ini berlaku bagi semua elemen sekolah. Mulai dari guru hingga siswa
dan akan diterapkan mulai Jumat (3/8) mendatang. Guru dilarang untuk membawa
kendaraan bermotor di lingkungan sekolah dan tidak boleh merokok. Demi
suksesnya program ini, saya bahkan sudah berhenti merokok,” tuturnya ditingkahi
dengan tawa.
Pak Agus mengungkapkan, program unggulan ini didukung penuh oleh Dikbud, Bunda dan
Universitas Kanjuruhan. Bahkan, dari Dikbud mereka akan mendapatkan bantuan
berupa 15 unit komputer yang diserahkan pasca lebaran. Pada akhir acara,
keempat tokoh yang terdiri dari Bunda, Hadi, Zubaidah dan Agus
menandatangani Empat Program Duta Lingkungan SMK PGRI 7 Malang.
“Kami tadi juga mendapatkan 250 pasang seragam yang akan diberikan kepada siswa SMK PGRI 7 dan SMA PGRI 6, karena keduanya merupakan sekolah Lab Unikan. Bunda juga berjanji akan memberikan bantuan berupa tanaman untuk menyukseskan adiwiyata,” tegasnya.
“Kami tadi juga mendapatkan 250 pasang seragam yang akan diberikan kepada siswa SMK PGRI 7 dan SMA PGRI 6, karena keduanya merupakan sekolah Lab Unikan. Bunda juga berjanji akan memberikan bantuan berupa tanaman untuk menyukseskan adiwiyata,” tegasnya.